Islam adalah agama yang sempurna dari segala segi, mengatur segala segi kehidupan manusia mulai dari keyakinan, amaliah, hingga perilaku kehidupan sehari-hari. Diantaranya ada sebuah aktivitas rutin yang kerap kali dilakukan oleh seorang muslim dan sulit ditinggalkan, bahkan merupakan kebutuhan primer setiap insan, yaitu tidaur. Tanpa tidur, seseorang akan merasakan kegundahan dalam jiwanya, akan terserang rasa kantuk dan rasa capai yang akan menyelimutinya. Oleh karena itu, perlu diketahui wahai kaum muslimin, bahwa tidur merupakan hikmah dan nikmat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya, sebagaimana firman Alloh :
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Q.S Ar Rum : 23)
Dan firman Alloh :
”Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (Q.S an-Naba’ : 9)
Demikianlah, Islam sebagai agama yang paripurna telah menjelaskan secara gamblang tentang adab-adab tidur. Namun sudahkah kita mengilmui (mengetahui) dan mengamalkannya ?
Diantara adab-adab tidur diantaranya adalah :
1. Menutup pintu, memadamkan api, dan mematikan lampu sebelum tidur.
Sebagaimana hadist Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam :
”Dari Jabir radhiyallahu’anhuma ia berkata : Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : ”Padamkan lampu di malam hari apabila kalian hendak tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman” (H.R Bukhori : 6296, Muslim : 2710, Tirmidzi : 1812, Abu Dawud : 3731)
Imam Ibnu Daqiq al-’Id rahimahullah berkata : ” Tentang perintah menutup pintu, maka di dalamnya terdapat kemaslahatan agama dan duniawi yakni guna menjaga diri dan harta dari orang-orang jahat, terlebih-lebih dari setan”.(Fathul Bari 11/104).
2. Berwudhu sebelum tidur.
”Dari Baro’ bin Azib radhiyallahu’anhu berkata : Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : ”Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan. Kemudian ucapkanlah ” Allohumma aslamtu wajhi ilaika wafawwadhtu amri ilaika....(Ya Alloh, aku tundukkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan urusanku kepada-Mu).”(H.R Bukhori : 247, Muslim : 2710, Tirmidzi : 3574, Abu Dawud : 5046).
Imam Nawawi rahimahullah berkata : ” Di dalam hadist ini terdapat tiga sunnah yang sangat penting : (1) Berwudhu menjelang tidur. Namun jika masih memiliki wudhu (belum batal) maka wudhu tersebut mencukupinya. Karena sesungguhnya tujuan tidur dalam keadaan suci itu adalah karena khawatir bila pada waktu malam tersebut dia meninggal dunia, dan supaya dia mendapat mimpi yang baik serta terhindar dari gangguan syeitan ketika tidur ; (2) tidur menghadap (miring) ke sebelah kanan karena Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam mencintai at-tayamun (mendahulukan bagian kanan ketika akan menjalani sesuatu hal tertentu) ; (3) Dzikir kepada Alloh sehingga dzikir tersebut menjadi amalan terakhirnya jikalau meninggal dunia di malam tersebut. (Syarh Shahih Muslim 17/197).
3. Mengibas (mengirap) tempat tidur sebelum tidur.
”Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur, hendaklah mengibasi tempat tidurnya dengan bagian dalam kainnya karena tidak tahu apa yang ada di atasnya” (H.R Bukhori : 6320, Muslim : 2714, Tirmidzi : 3398, Abu Dawud : 5050).
4. Tidur dengan menghadap ke sebelah kanan (mirin) dan meletakkan tangan kanan di bawah pipinya.
”Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu berkata: ”Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam apabila hendak tidur di malam hari maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya” (H.R Bukhori 6314).
Diantara faidah tidur menghadap ke sebelah kanan adalah agar tidur lebih terjaga dan dan sesungguhnya hati ini terkait pada sebelah kanan sehingga memudahkan untuk tidur. Dan Ibnu Jauzi rahimahullah menuturkan : ”Tidur menghadap ke sebelah kanan menurut dokter baik untuk badan” (Fathul Bari 11/113).
5. Membaca Al Qur’an sebelum tidur
Termasuk petunjuk Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam, bahwa beliau ketika hendak tidur membaca ayat-ayat al Qur’an terlebih dahulu karena hal tersebut bisa menjauhkan diri dari gangguan syeitan dan mendatangkan mimpi yang baik.
Diantara ayat-ayat yang disunnahkan untuk di baca ketika hendak menjelang tidur adalah :
a. Ayat Kursi (Al baqoroh : 255)
“Barangsiapa yang membacanya (ayat kursi) ketika hendak tidur, maka senantiasa ia dijaga oleh Alloh dan tidak akan didekati setan hingga subuh” (H.R Bukhori : 2311).
b. Membaca dua ayat terakhir surat al Baqoroh
“Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat al Baqoroh pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya” (H.R Bukhori : 5051, Muslim : 807, 808)
c. Membaca surat Al Ikhlas, dan Al Mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan an Nas)
Sebagaimana Aisyah radhiyallahua’anhuma mengatakan :
“Adalah Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam apabila hendak ke tempat tidurnya setiap malam, maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiup dan dibacakan : Qul huwallohu Ahad ( Surat Al Ikhlas), Qul A’udzu bi Robbil Falaq (Surat Al Falaq), dan Qul A’udzu bi Robbin Nas (Surat An-Nas). Kemudian dengan kedua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau tangan beliau. Dimulai dari kepala, wajah, tubuh bagian depan. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga kali” (H.R Bukhori : 5017, Muslim : 2192, Tirmidzi : 3402, Abu Dawud : 3902, Ibnu Majah : 3529, dan Nasa’i dalam Amalul Yaum wal Lailah ; 793).
d. Membaca Surat Al Kafirun
6. Membaca do’a sebelum tidur
7. Makruh tidur dalam keadaan tengkurap
Sebagaimana shahabat mulia Abu Dzar radhiyallahu’anhu menuturkan :
“Nabi shalallahu’alaihiwassalam pernah lewat di dekatku, saat itu aku sedang tengkurap, maka Nabi shalallahu’alaihiwassalam membangunkanku dengna kakinya sambil berkata : Wahai Junaibah (panggilan Abu Dzar) sesungguhnya berbaring seperti itu (tengkurap) adalah adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (H.R Ibnu Majah : 3724, dan dishohihkan oleh al Albani dalam ash-shohihah ; 828)
8. Makruh tidur diatas atap terbuka
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang datang dari Ali bin Syaiban radhiyallahu’anhu, sesungguhnya Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (H.R Bukhori dalam Shohih Adabul Mufrod : 908, dan dishohihkan oleh al Albani dalam ash-Shohihah : 828)
9. Berdo’a ketika bangun tidur
(Dinukil dari Buletin Al Furqon, Volume 8 No.4, Dzul-hijjah 1427 H)