Rabu, 21 Januari 2009

Air Mata Terindah


Air mata terindah adalah saat engkau berpisah dengan kemaksiatan..

Air mata terindah adalah saat engkau bertaubat setelah melakukan kemaksiatan

Air mata terindah adalah saat engkau menolak teman-teman yang suka berbuat jahat

Air mata terindah adalah saat engkau menolong saudaramu dalam kebaikan

Air mata terindah adalah saat engkau bersujud

Air mata terindah adalah saat engkau ruku

Air mata terindah adalah saat engkau memanjatkan do’a dengan khusyuk

Air mata terindah adalah saat engkau mengusap kepala anak yatim

Air mata terindah adalah saat engkau bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla di sepertiga malam terakhir

Air mata terindah akan memberimu keberuntungan di dunia dan di akhirat.

Wahai saudaraku, sudahkah kita menangis hari ini ?

Jika belum, maka menangislah, sebelum keluarga dan teman-temanmu menangisi kepergianmu.

Semoga nasihat ini bermanfaat bagi saya dan Anda.

Jumat, 09 Januari 2009

ETIKA TIDUR SEORANG MUSLIM


Islam adalah agama yang sempurna dari segala segi, mengatur segala segi kehidupan manusia mulai dari keyakinan, amaliah, hingga perilaku kehidupan sehari-hari. Diantaranya ada sebuah aktivitas rutin yang kerap kali dilakukan oleh seorang muslim dan sulit ditinggalkan, bahkan merupakan kebutuhan primer setiap insan, yaitu tidaur. Tanpa tidur, seseorang akan merasakan kegundahan dalam jiwanya, akan terserang rasa kantuk dan rasa capai yang akan menyelimutinya. Oleh karena itu, perlu diketahui wahai kaum muslimin, bahwa tidur merupakan hikmah dan nikmat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya, sebagaimana firman Alloh :

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Q.S Ar Rum : 23)

Dan firman Alloh :

”Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (Q.S an-Naba’ : 9)

Demikianlah, Islam sebagai agama yang paripurna telah menjelaskan secara gamblang tentang adab-adab tidur. Namun sudahkah kita mengilmui (mengetahui) dan mengamalkannya ?

Diantara adab-adab tidur diantaranya adalah :

1. Menutup pintu, memadamkan api, dan mematikan lampu sebelum tidur.

Sebagaimana hadist Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam :

”Dari Jabir radhiyallahu’anhuma ia berkata : Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : ”Padamkan lampu di malam hari apabila kalian hendak tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman” (H.R Bukhori : 6296, Muslim : 2710, Tirmidzi : 1812, Abu Dawud : 3731)

Imam Ibnu Daqiq al-’Id rahimahullah berkata : ” Tentang perintah menutup pintu, maka di dalamnya terdapat kemaslahatan agama dan duniawi yakni guna menjaga diri dan harta dari orang-orang jahat, terlebih-lebih dari setan”.(Fathul Bari 11/104).

2. Berwudhu sebelum tidur.

”Dari Baro’ bin Azib radhiyallahu’anhu berkata : Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : ”Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan. Kemudian ucapkanlah ” Allohumma aslamtu wajhi ilaika wafawwadhtu amri ilaika....(Ya Alloh, aku tundukkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan urusanku kepada-Mu).”(H.R Bukhori : 247, Muslim : 2710, Tirmidzi : 3574, Abu Dawud : 5046).

Imam Nawawi rahimahullah berkata : ” Di dalam hadist ini terdapat tiga sunnah yang sangat penting : (1) Berwudhu menjelang tidur. Namun jika masih memiliki wudhu (belum batal) maka wudhu tersebut mencukupinya. Karena sesungguhnya tujuan tidur dalam keadaan suci itu adalah karena khawatir bila pada waktu malam tersebut dia meninggal dunia, dan supaya dia mendapat mimpi yang baik serta terhindar dari gangguan syeitan ketika tidur ; (2) tidur menghadap (miring) ke sebelah kanan karena Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam mencintai at-tayamun (mendahulukan bagian kanan ketika akan menjalani sesuatu hal tertentu) ; (3) Dzikir kepada Alloh sehingga dzikir tersebut menjadi amalan terakhirnya jikalau meninggal dunia di malam tersebut. (Syarh Shahih Muslim 17/197).

3. Mengibas (mengirap) tempat tidur sebelum tidur.

”Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur, hendaklah mengibasi tempat tidurnya dengan bagian dalam kainnya karena tidak tahu apa yang ada di atasnya” (H.R Bukhori : 6320, Muslim : 2714, Tirmidzi : 3398, Abu Dawud : 5050).

4. Tidur dengan menghadap ke sebelah kanan (mirin) dan meletakkan tangan kanan di bawah pipinya.

”Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu berkata: ”Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam apabila hendak tidur di malam hari maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya” (H.R Bukhori 6314).

Diantara faidah tidur menghadap ke sebelah kanan adalah agar tidur lebih terjaga dan dan sesungguhnya hati ini terkait pada sebelah kanan sehingga memudahkan untuk tidur. Dan Ibnu Jauzi rahimahullah menuturkan : ”Tidur menghadap ke sebelah kanan menurut dokter baik untuk badan” (Fathul Bari 11/113).

5. Membaca Al Qur’an sebelum tidur

Termasuk petunjuk Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam, bahwa beliau ketika hendak tidur membaca ayat-ayat al Qur’an terlebih dahulu karena hal tersebut bisa menjauhkan diri dari gangguan syeitan dan mendatangkan mimpi yang baik.

Diantara ayat-ayat yang disunnahkan untuk di baca ketika hendak menjelang tidur adalah :

a. Ayat Kursi (Al baqoroh : 255)

“Barangsiapa yang membacanya (ayat kursi) ketika hendak tidur, maka senantiasa ia dijaga oleh Alloh dan tidak akan didekati setan hingga subuh” (H.R Bukhori : 2311).

b. Membaca dua ayat terakhir surat al Baqoroh

“Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat al Baqoroh pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya” (H.R Bukhori : 5051, Muslim : 807, 808)

c. Membaca surat Al Ikhlas, dan Al Mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan an Nas)

Sebagaimana Aisyah radhiyallahua’anhuma mengatakan :

“Adalah Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam apabila hendak ke tempat tidurnya setiap malam, maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiup dan dibacakan : Qul huwallohu Ahad ( Surat Al Ikhlas), Qul A’udzu bi Robbil Falaq (Surat Al Falaq), dan Qul A’udzu bi Robbin Nas (Surat An-Nas). Kemudian dengan kedua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau tangan beliau. Dimulai dari kepala, wajah, tubuh bagian depan. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga kali” (H.R Bukhori : 5017, Muslim : 2192, Tirmidzi : 3402, Abu Dawud : 3902, Ibnu Majah : 3529, dan Nasa’i dalam Amalul Yaum wal Lailah ; 793).

d. Membaca Surat Al Kafirun

6. Membaca do’a sebelum tidur

7. Makruh tidur dalam keadaan tengkurap

Sebagaimana shahabat mulia Abu Dzar radhiyallahu’anhu menuturkan :

Nabi shalallahu’alaihiwassalam pernah lewat di dekatku, saat itu aku sedang tengkurap, maka Nabi shalallahu’alaihiwassalam membangunkanku dengna kakinya sambil berkata : Wahai Junaibah (panggilan Abu Dzar) sesungguhnya berbaring seperti itu (tengkurap) adalah adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (H.R Ibnu Majah : 3724, dan dishohihkan oleh al Albani dalam ash-shohihah ; 828)

8. Makruh tidur diatas atap terbuka

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang datang dari Ali bin Syaiban radhiyallahu’anhu, sesungguhnya Rasululloh shalallahu’alaihiwassalam bersabda : “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (H.R Bukhori dalam Shohih Adabul Mufrod : 908, dan dishohihkan oleh al Albani dalam ash-Shohihah : 828)

9. Berdo’a ketika bangun tidur

(Dinukil dari Buletin Al Furqon, Volume 8 No.4, Dzul-hijjah 1427 H)

Kehidupan Sehari-Hari Yang Islami

Kehidupan sehari-hari yang islami

Syaikh Abdullah bin Jaarullah bin Ibrahim Al-Jaarullah

Saudaraku........

Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagiaan dunia akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanyaan ini kehadapan Anda untuk direnungkan dan dijawab dengan perbuatan.

Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat ke hadapan Anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya kita bisa mengambil manfaat dan faedah yang banyak darinya. Disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sejauh mana dan dimana posisinya selama ini.

Saudaraku........

Risalah ini dinukilkan dari buku saku yang sangat bagus dan menawan yaitu Zaad Al-Muslim Al-Yaumi (Bekalan Muslim Sehari-hari) dari halaman 51-55, bab Hayatu Yaumi Islami yang diambil dari kitab Al-Walib Ash-Shoyyib yang disusun oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dan diterjemahkan oleh saudara kita Fariq Gasim Anuz, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan pahala dan surga-Nya.

Kehidupan sehari-hari yang islami :

  1. Apakah Anda selalu shalat Fajar (shubuh) berjama’ah di masjid setiap hari ? (bagi laki-laki)
  2. Apakah Anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid (bagi lak-laki) ?
  3. Apakah Anda hari ini membaca Al Qur’an ?
  4. Apakah Anda rutin membaca dzikir setelah selesai melaksanakan shalat wajib ?
  5. Apakah Anda selalu menjaga shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib?
  6. Apakah Anda (hari ini) khusyu’ dalam shalat, menghayati apa yang Anda baca ?
  7. Apakah Anda (hari ini) mengingat mati dan kubur ?
  8. Apakah Anda (hari ini) mengingat hari kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya ?
  9. Apakah Anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak tiga kali agar memasukkan diri Anda ke dalam surga ?

Maka sesungguhnya barangsiapa yang memohon demikian, Surga berkata : ”Wahai Allah Subhanahu wa Ta’ala masukanlah si Fulan kedalam surga”

  1. Apakah Anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali ?

Maka sesungguhnya barangsiapa yang memohon demikian, Neraka berkata : ”Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka”.

(Berdasarkan hadist Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam yang artinya : ”Barangsiapa yang memohon surga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka surga berkata : Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, maka neraka berkata : ”Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka”. (H.R Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihah Al-Jami No.911, jilid 6).

  1. Apakah Anda (hari ini) membaca hadist Rasulullah Shalallahu’alahi wa sallam ?
  2. Apakah Anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik ?
  3. Apakah Anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau ?
  4. Apakah Anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ?
  5. Apakah Anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari ?
  6. Apakah Anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas dosa-dosa yang telah diperbuat ?
  7. Apakah Anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati syahid ?

Karena sesungguhnya Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya : ” Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur.” (H.R Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shaihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya).

  1. Apakah Anda telah berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Allah menetapkan hati Anda atas agama-Nya ?
  2. Apakah Anda telah mengambil kesempatan untuk berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di waktu-waktu yang mustajab ?
  3. Apakah Anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama ?

(Tentu dengan memilih buku-buku yan sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Sahabat Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar).

  1. Apakah Anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah ? Karena setiap mendo’akan meraka Anda akan mendapat kebajikan pula.
  2. Apakah Anda (hari ini) telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala (dan bersyukur kepada-Nya –pent) atas nikmat Islam ?
  3. Apakah Anda (hari ini) telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya ?
  4. Apakah Anda (hari ini) telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhannya ?
  5. Apakah Anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala saja ?
  6. Apakah Anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri ?
  7. Apakah Anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala (sebagai bentuk silaturahmi) ?
  8. Apakah Anda telah mendakwahi (mengajak ke dalam kebaikan) keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengna diri Anda ?
  9. Apakah Anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua ?
  10. Apakah Anda mengucapkan ”Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji’uun” jika mendapatkan musibah ?
  11. Apakah Anda hari ini mengucapkan do’a : ”Allahumma inii a’uudzubika an usyrika bika wa anna a’lamu wastaghfiruka limaa la’alamu” yang artinya : ”Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui ”. Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. (Shahih Al Jami’ No 3625, Syaikh Al-Albani).
  12. Apakah Anda berbuat baik kepada tetangga ?
  13. Apakah Anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki ?
  14. Apakah Anda telah membersihkan lisan Anda dari dusta, mengumpat, mangadu domba, berdebat kusir, dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya ?
  15. Apakah Anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian ?
  16. Apakah Anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan ?

Saudaraku....

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akirat. Dan sampaikanlah risalah singkat ini kepada keluarga Anda dan saudara-saudara muslim kita yang lain. Semoga Allah memberikan kebaikan yang besar kepada Anda, Insya Allah.